Tante Lena ambil Perjaka ku



 Perkenalkan namaku Fandi dan usiaku 23 tahun.


Sore itu aku sedang tiduran didepan tv ketika seorang datang ke rumahku. saat kubuka pintu.. kulihat seorang wanita sekitar usia 32 tahunan dan menanyakan “ibunya ada dek”?…


lalu aku menjawab “maaf, tante siapa ya ?


Sambil tersenyum dia berkata ” saya tante Lena, temannya ibu kamu dari bekasi”

Bentar ya tan, aku panggil mama dulu” balasku


Itulah awal mula perkenalanku dengan tante Lena, yang belakangan ini aku baru ketahui bahwa dia adalah Renternir. Hari demi hari terus belalu, semakin sering aku jumpa dengan tante Lena. karena hampir setiap hari ia selalu datang kerumahku untuk menagih cicilan hutang.


Hingga suatu hari, minggu pagi aku bangun dari tidur sambil menikmati secangkir teh manis hangat. Aku mendengar langkah kaki seseorang menuju pintu depan rumahku, belum saja dia mengetuk pintu, dan pintunya sudah kubuka..


Aku : “ehh.. ada tante, cari ibu ya” ?

Tante Lena : iya,masih dirumah ngak? tante udah kesiangan nih… karena tadi tante bilang jam 10 mau kesini, sekarang sudah jam 11 lebih”Aku : Mama lagi antar adik2 tuh ke sekolah, aku aja baru bangun nih tan… tunggu aja kalau mau”

Tante : Ooh ya sudah tante tunggu saja di sini

Setelah kupersilahkan duduk, akupun ke ruang dapur membuatkan minuman untuknya…

Tante : Wah repot-repot kamu Fan.. kalo tante hauskan bisa ambil sendiri..”

Aku : gak apa-apa kok tan…

Tante : Oh iya kamu sendirian dirumah?

Aku : iya nih tan, baru aja aku bangun dari tidur, tau-taunya udah gak ada siapa-siapa di sini.

Tante : oh gitu… kok kamu sendiri gak keluar main ?

Aku : ngak tan, kalau aku sering di rumah aja nonton tv

Tante : ngak pacaran ? eh ngomong-ngomong udah punya pacar belum ?

Aku : hehehe… masih jomblo tan. Maaf tan,, permisi sebentar aku mau mandi dulu.

Tante : Waah kamu belum mandi dari tadi? ih pantesan bau ngak wangi badanmu, ganteng-ganteng kok jorok belum mandi apa mau tante yg mandiin biar bersih ? (“sambil senyum nakal”)

Aku : Ah tante bisa aja… ya sudah aku pergi mandi dulu ya tan…” tapi belum sempat aku tegak berdiri dari tempat dudukku, tangan tante Lena langsung menarik tanganku..

Tante : “sebentar sini Fan..tante gak bercanda kok, mau nggak tante mandiin !!! kalau tante mandiin enak loh..beneran deh gak bohong”


Seketika itu juga jantungku berdetak kencang, mukaku menjadi semu merah ketika tante Lena meletakkan tangannya di atas pahaku..


Tante : Hayolah.. Tante janji gak bakalan cerita sama siapa-siapa kok.. kamu tidak perlu takut, rasanya enak kok… Sini deh” tangan tante Lena menarik tubuhku, seraya menyuruhku untuk duduk lebih rapat di dekatnya .


Aku menjadi bisu tak dapat berbuat apa-apa ketika tangan memegang batang penisku dan meremas-remas batang penisku.


Aku : Aahhhh.. Tan” sambil mendesah keenakan ketika tante Lena memainkan batang penisku

Tante : Jangan panik, tenang aja” bisik tante Lena sambil mengigit daun telingaku serta turun menjilati leherku, akupun mendesah lagi ketika tante Lena menghisap pentil susuku.

Aku : Tan…. Arrgghhhhhh… Hhmmm….


Kemudian kepala tante Lena mulai turun menjilati perutku, dan aku makin gak tahan ketika kepala tante Lena mengulum batang penisku, aku hanya bisa mendesah keenakan tanpa bisa menolak apalagi memberontak.


Saat tante Lena sedang asik menghisap batang penisku, kemudian tante Lena mulai membuka seluruh baju dan rok mininya. Ini menjadi moment yang indah ketika aku melihat tubuh semoknya, dan payudaranya yang aduhai.


Tante : Sini Fandi sayang.. Kamu jilatin klistoris ini ya” sambil mendorong kepalaku kearah bibir vaginanya.


Di saat aku sedang asik-asiknya menjilati klistoris terdengar jeritan kecil dari mulut tante Lena.


Ooohhh…. Arrgghh… terusin Fandi sayang… Terus jilatin yang klistoris itu, Terus… Terus… Ooaaaahhhh… ! Desah tante Lena


“Setelah lumayan puas menjilati bibir vaginanya”


Tante : kamu hebat banget Fan” kemudian tante Lena membuka lebar kedua kakinya sambil menarik penisku… Sini sayang, masukin ke sini !!!


Arrgghhh… terdengar kembali desahan tante Lena, ketika penisku masuk ke dalam lubang vaginanya, sambil kedua tangannya terus mendorong dan menarik bagian pantatku dan tante Lena terus mengerang


Oooohh Fandi… terus sayang… Aarrrrgggggg !!!


Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Sehingga membuat tante Lena bergairah hebat. Tak lama tante Lena memintaku menarik penis untuk berubah posisi.


Kali ini aku berposisi tidur terlentang dengan batang penis yang tetap menonjol ke atas. Sekarang tante Lena yang memegang kendali permainan.


Di remasnya kembali batang penisku sambil di sepongnya. Aduhhh mulutnya seperti lubang memek yang ada lidahnya. Dia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah bibir vaginanya, Selanjutnya dialah yang bergerak turun naik sampai vaginanya mengeluarkan pelumas licin.


Oooohh Ah…. Enak banget terasa hangat penisku Tan,

Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas payudara Tante Lena. Jika dia sedang menundukan kepala aku bisa mencium buah dadanya, sambil menjilati lehernya tante Lena.


“Arrgghhh Ouuhhh.. Fan punyamu oke juga ! ucap tante Lena

“Justru punya tante yang lebih oke ! balasku


Tante Lena rupanya semakin ke enakan, goyangan turun naiknya malah semakin kencang. Aku merasakan vaginanya mulai kebanjiran, cairan yang keluar dari vaginanya terasa hangat apalagi batang penisku terasa di jepit dengan denyut-denyutan bibir vaginanya yang nikmat.


Tan, aku mau keluar nih, udah ngak tahan lagi.. kutarik penisku keluar lalu ku semburkan ke bagian perutnya. aku meratakan spermaku dengan ujung penisku. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku di jilati tante Lena. kemudian dia membiarkan aku terkapar lemas diatas tubuh semoknya itu.


Tante : Hehehe… kamu jagoan Fan, sambil menciumi bibirku…” Tante janji ngak akan bilang sama orang lain. Kamu ngak usah takut karena ini menjadi rahasia kita berdua.


Setelah kejadian pagi itu, kami sering melakukan hubungan badan jika ada kesempatan di tempat yang berbeda. Tante Lena mengajariku bermacam gaya.. dari foreplay, menjilati klistoris agar wanita terangsang dan seterusnya. dan setiap kali aku mencapai orgasme, tante Lena selalu menyuruhku untuk mengeluarkan sperma di dalam vaginanya.


dia bilang lebih greget rasa nikmatnya, bahkan terkadang dia menyuruhku untuk mengeluarkan di mulutnya agar dia bisa menelan seluruh air maniku yang manis katanya. kalau manis itu rasa brondong” tambahnya


Dengan perlahan kehidupan ekonomi keluargaku membaik. Tante Lena selalu memberikan aku uang yang ia berikan kepadaku, selain itu dia memenuhi segala macam kebutuhan hidupku. seperti membeli motor, baju, celana dan lain-lain. malah tahun baru kemarin dia memberiku uang 30 juta di dalam amplop…

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama