Mertuaa ku Kecanduan

 



Aku dan Buk Sasa sudah Dekat sekali, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan Buk Sasa masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Buk Sasa, kugoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, karena birahiku sudah dipuncak. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.


Dalam berhubungan badan, aku dan Istriku lebih banyak menggunakan gaya Standart dalam bercinta. Apalagi istriku termasuk wanita cukup sibuk.


Saat keesokan harinya, ketika aku sudah tiba dikantor, aku hanya senyum senyum sendiri membayangkan Buk Sasa, akhirnya menyerah pasrah dalam pelukanku,


Akupun sibuk sampai lembur larut malam dengan pekerjaanku. Tanpa terasa sudah jam 7 Pagi , tiba tiba aku dikejutkan oleh suara dering Hpku, tanda bahwa ada pesan yang masuk. Aku lihat ternyata Ibu Sasa yang mengirim pesan, segera kubaca isi pesan tersebut.


“Galang, kamu lumayan juga diatas ranjang, Saya jadi kebayang2 kamu lagi nih, saya tunggu kamu dirumah saya, jam satu siang.


Dengan alasan kurang enak badan, akupun izin untuk istirahat pulang, kutelpon taksi, saat taksi sudah datang, akupun langsung cabut dari kantorku menuju rumah Buk Sasa.


Setelah mendapat SMS dari Buk Sasa, aku begitu penuh semangat, hari ini aku ingin membuat Buk Sasa meminta kenikmatan padaku.aku sudah siapkan 2 butir obat kuat agar dia kewalahan melawanku, Didalam taksi langsung aku minum sebutir. Haa.. ha.. rasakan nanti, batinku.


Jam satu kurang, aku sudah tiba dirumah Buk Sasa, Kupencet bell. Saat pintu rumahnya terbuka kulihat Buk Sasa sudah mengenakan lingrie sexy menyambutku.

“Hai, kamu datang juga.., aku pikir kamu nggak datang”, sapanya.

“Aku pasti datang, kalau tidak datang, ntar ibu kecewaa lagi”, candaku.

“Ayo masuk, langsung kekamar aja yah sayang”.


Kupeluk tubuh Buk Sasa dari belakang saat Buk Sasa berdiri dijendela memandang keluar, Kucium dengan lembut wajahnya, bibirnya, burungku yang menempel tepat di belahan pantat Buk Sasa pun sudah tegak berdiri, sampai sakit sekali rasanya, mungkin pengaruh obat kuat yang sudah aku minum.


Aku tersenyum dan kupandangi wajah Buk Sasa, kupeluk lebih erat lagi tubuh Buk Sasa. Tubuhku sudah panas rasanya, Buk Sasa berbalik, kami sudah saling berhadapan. Kupandangi wajah Buk Sasa, cantik sekali, kukecup lembut bibir Buk Sasa, kami berdua sudah saling melumat. Lama sekali kami berciuman, ditambah lagi suasana yang begitu romantis menambah tinggi gairah kami berdua.


Kulepas pakaian yang di kenakan Buk Sasa, kuciumi lehernya, Buk Sasa mendesah menikmati cumbuan yang aku berikan, kubuka BHnya, kuremas dengan lembut tetek Buk Sasa. Ciumanku terus turun kearah buah dadanya, kujilati dan kuhisap tetek Buk Sasa, Buk Sasa pun semakin mengeliat dan semakin keras desahannya.


“Uh.. Gaalang.. Terus hisap sayang.. Uhh.. Enak.. sayang.”..

Setelah puas bermain main di Toket Buk Sasa ciumanku pun turun keperutnya. Kujilati pusarnya sambil tanganku berusaha melepas celana dalam Buk Sasa. Masih dalam posisi berdiri kujilati memek Buk Sasa, kuhisap semua lendir yang keluar, dendam yang tadinya begitu mengebu gebu hilang sudah, aku begitu lembut memperlakukan Buk Sasa.


Satu persatu pakaian yang kukenakan terlepas sudah. Akhirnya kami berdua sudah telanjang bulat. Dihisapnya puting dadaku, sambil tangan Buk Sasa meremas remas kontolku yang sudah sangat tegak berdiri.


“sayang kita ke ranjang aja, Puasinn aku yahhh!”.

Tangan Buk Sasa terus memegangi kontolku. Tubuhku direbahkan diatas pembaringan, kemudian kontolku di kulum dengan lembut, nikmat sekali kuluman Buk Sasa.


“Aahkkss aahh..Ooohhgg…Uuuhh Saasaa Eennakk jilatannmuu!! akuu nggak tahan! MASSUKINN!!”..

Kemudian Buk Sasa menaiki tubuhku, digemgamnya kontolku dan diarahkan ke lubang memeknya, perlahan lahan sekali Buk Sasa menurunkan pantatnya, mili demi mili batang kontolku masuk meluncur ke lubang memek Buk Sasa yang sangat basah sekali.


“Ahhhhssssss”., rintih kami berdua, saat kontolku masuk semua terbenam didalam lubang memek Buk Sasa.

Aku lihat Buk Sasa memejamkan mata dan mengigit bibirnya menikmati sensasi yang begitu indah. Buk Sasa mengangkat pantatnya dengan perlahan sekali, menikmati gesekan batang kontolku dengan dinding memeknya, kemudian diturunkan kembali dengan sangat perlahan. semakin lama goyangan naik turun pantat Buk Sasa semakin cepat.


“Akkhh.. Gaaalang.. ampun.. enak sekali sayang.. kontolmu enak sekali sayang”.

Buk Sasa terus menjerit mendesah berteriak menikmati sensasi nikmat dari pertemuan batang kontolku dengan lubang memeknya. Kontolku yang begitu tegak perkasa terus menerus menerima gesekan demi gesekan dari lubang memek Buk Sasa.

“Iya.. Bu, aku juga nikmat goyang terus Bu”.

Kuremas tetek Buk Sasa, aku angkat badanku kuhisap teteknya, goyangan pinggul Buk Sasa makin menggila dan terkendali.


Jujur saja, kalau bukan karena pengaruh obat kuat yang aku minum, Mungkin aku sudah muncrat, dan sudah tidak sanggup lagi bertahan mengimbangi goyangan pantat Buk Sasa yang begitu liar.

“Oh.. Gaalang.. Ibu.. sudah nggak sanggup lagi.., Ibu mau keluuarr”.

“Ayo.. Bu.. keluarin semuanya Bu.. Nikmatin.. Bu.”..

Kuhisap dengan kuat tetek Buk Sasa, dan Buk Sasa pun makin mempercepat goyangan pinggulnya menanti saat saat datangnya orgasme.

“saaaynnggg.. Arrgghh.”., jerit Buk Sasa, memek Buk Sasa dengan kuat mencengkram batang kontolku.

Sungguh menyesal aku meminum obat kuat, padahal saat seperti inilah, saat yang paling nikmat untuk secara bersamaan melepaskan orgame yang sudah tertahan.


Aku peluk tubuh nya dengan erat. Kurebahkan badanku, Buk Sasa ikut rebah sambil terus memelukku. Kubiarkan Buk Sasa menikmati orgasmenya. sementara kontolku masih terus terbenam di dalam lubang memek Buk Sasa.

“Enak sayang”, Tanyaku

“Enak sekali Say, dasyat sekali rasanya” jawab Buk Sasa lirih.


Buk Sasa mengangkat tubuhnya dan langung menghempaskannya kembali disampingku. Kontolku masih tegak berdiri, sama sekali belum terlihat tanda tanda hendak memuntahkan isinya. Buk Sasa merebahkan kepalanya didadaku, kupeluk tubuh Buk Sasa, sambil kubelai belai rambutnya. Akhirnya Buk Sasa pun tertidur.


Hari itu sampai jam 3 pagi Aku dan Buk Sasa benar benar menghabiskan waktu kami hanya untuk bersetubuh meraih kenikmatan demi kenikmatan. Kami berdua melakukannya dengan penuh perasaan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama