Namaku Kiki, Umurku 25 tahun, Aku baru saja berpindah dari kota besar ke desa yg amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria sedang bergotong royong menggali gua yg katanya berisikan batu emerald, namun nahasnya banyak dari mereka yg tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para janda itu.
Aku tinggal dikontrakan yg cukup dekat dgn rumah pak RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yg katanya menarik.
Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai, aku bertemu seorang wanita yg sedang membawa beberapa barang, sambil menggendong seorang bayi.
“Mbak, sini saya bantuin”,
“wah, makasih mas, maaf ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya.
Saat aku melihat kedepan, ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup mempesona.
Aku yg ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar dan montok sekali, bajunya yg klasik itu menambah pesona benda favoritku itu.
“mm…mbak namanya siapa?”,
“Saya Natasya mas, tapi biasa dipanggil Tasya”,
“ooh, kenalin saya Kiki”,
“mas orang baru disini?”,
“iya, cari batu akik, mbak kok sendiri aja?”,
“iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Tasya lalu mencoba menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku sempat terkejut.
Lalu tampak lah buah dada besar dgn puting coklat itu, dan si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng.
“Mbak, kok menyusui disini?”,
“udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.
Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Tasya,
“masuk dulu mas”,
“iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Tasya kedalam, ia memang masih menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau.
“Mbak Tasya, udah sampai? Maaf tadi Yuni gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain,
“Iya Yuni, gapapa, untung ada mas Kiki ini yg bantu”,
“wah, makasih mas, kenalin saya Wahyuni, adiknya mbak Natasya”. Aku bersalaman dgn perempuan itu, umurnya mungkin hanya berbeda sedikit dgn kakaknya, karena ia juga tampak secantik Natasya, tentu dgn buah dada yg besar pula.
“Yuni, tolong kamu jagain anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”,
“oooh, iya mbak” Lalu Tasya meninggalkan ku bersama Yuni yg menggendong bayi itu.
“Mbak, berdua aja sama Tasya?”,
“iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana, kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, k0ntolku malah ngaceng tiba tiba. “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya, namun kali ini Si Yuni juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu dibimbing untuk mengenyot puting coklat Yuni, dan tampak bayi itu sibuk menyusu lagi.
“Loh, mbak Yuni juga lagi menyusu?”,
“iya mas, karena udah sering gantian nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang, panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda.
“Aduh, saya haus nih mbak”,
“waduh, mbak Tasya lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,
“Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Yuni aja…”,
“Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Yuni, pelan pelan buah dada kiri Yuni sudah dikeluarkan dari sarangnya,
“Mas pegangin sendiri ya, Yuni lagi nenangin anak ini” ,
”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Yuni, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Yuni segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Yuni segera membasahi mulutku, oooh segar nya…
“Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu.
“Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”,
“Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Yuni jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”,
“slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Yuni tak habis ku sedot terus.
Tasya
Tampak bayi itu sudah tertidur lagi,
“Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”,
“iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, Wahyuni membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,
“Yuni…tolong ambilin sabun dong, yg disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar.
“Mbak, Yuni nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”,
“ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Tasya tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool.
“ini mbak, kok kayaknya kesusahan mbak?”,
“Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Tasya.
“Aduh, biar Kiki bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”,
“iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku,
“tapi saya takut basah mbak”,
“buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yg tegang.
Segera ku menuju kedepan Tasya, dan tampaklah Buah dada Tasya yg besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku,
“biar aman, Kiki sedot dua duanya ya mbak”,
“iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Tasya tampak cukup kaget,
“mas, gak pernah nyusu ya? Itu yg diputingku yg disedot mas…”,
“oooh, iya iya…” Lalu kedua buah papaya Tasya itu kupegang, kedua puting Tasya kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Tasya yg sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.
Air susu Tasya rasanya lebih enak, Kedua putingnya yg ada dimulutku mengucurkan air susu dgn derasnya, karena buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat.
“ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Tasya mulai asyik menyabuni vaginanya.
Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Tasya, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dgn bantuan tanganku yg meremas buah dada montok dan kenyal itu.
“slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Tasya sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.
“uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”,
“Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Tasya mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yg menutupinya jadi jatuh.
“Mas….k0ntolmu udah berdiri…mmmf”,
“Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Tasya yach”,
“iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Tasya yg sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat.
Beberapa menit itu Tasya terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya.
“Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Tasya yg sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku.
“mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yg ngelus ngelus ya…”,
“iya mas…. Uuuh” Lalu Tasya yg duduk itu membasahi tubuhnya yg sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju m3meknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Tasya, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yg mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan.
“oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga.
Beberapa menit kemudian, Tasya tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Tasya tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit.
“ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dgn cepat, penisku menguasai seisi m3mek nikmat Tasya, bokongnya jadi bergoyg goyg.
Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya.
“aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Tasya diiringi suara tabrakan penisku.
Beberapa menit itu kuterus saja menabrak m3mek Tasya dgn penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
“Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Tasya, dan kupasang k0ntol besarku dimulutnya.
Crooot crooot croooot, Mulut Tasya penuh dgn spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu.
“ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,
“maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Tasya memilih membersihkan dirinya bersamaku.
Setelah itu Tasya pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.
Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Tasya sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.
“mmm…cup…mmmm…dek…uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Tasya membuka pakaian Yuni, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Yuni yg sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya.
“mbak… buah dadamu… sini…oooh” Yuni meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Tasya meraih Buah dada adiknya.
Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka.
“oooh….susumu mbak…”,
“uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
“Ooh, mas Kiki, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yg ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yg melahap kedua perempuan itu.
Tasya menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yg besar itu masih berdiri.
“mas…k0ntolmu yg besar itu.. Kita goyg boleh? hehe…” Tasya dan Yuni mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku.
Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yg tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yg dibasahi air susu.
“mas….enak gak? Mmmf”,
“ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyg dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.
Tasya dan Yuni lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air susu yg muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku,
“Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Tasya dan Yuni menjilati kepala penisku yg basah bercampur air air persetubuhan. “mmm…aaah…slruup..mmm…k0ntolmu yg terbaik mas…”,
“mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yg terus meminta ampun karena keenakan.
“Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku muncrat kearah mulut mulut nakal mereka.
Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda itu.
“oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Yuni sudah nakal lagi, penisku yg masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yg sekarang berada diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yg ada didalam vaginanya menjadi tegak kembali.
“haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”,
“ooooh…. k0ntolmu mas….super sekali…oooh…Yuni suka banget…mmmf”.
Tasya tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku, vaginanya yg basah itu lalu ditempelkan kewajahku,
“hehe, mas, jilatin yaach”,
“oooh, iya Tasya, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku masuk kedalam vagina Tasya.
Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh dgnku, Yuni terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Tasya mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena m3meknya yg kujilati.
Beberapa menit kemudian, Tasya memegang kedua buah dada Adiknya, segera Air susu Yuni itu disedot keluar dari buah dada itu.
“Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus k0ntol itu..mmm”,
“oooh…mmmf…sssh…iya mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yg tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa.
Beberapa menit itu kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya sungguh tak ter elakkan.
“mmm….sluuurp…Yuni… aku mau…”,
“keluarin didalem mas..uuuhf”,
“Iya mas, Yuni udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Yuni,
Tasya juga menyemburkan Cairan dari m3meknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yg sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat.
“Aduuh, kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”,
“Tasya udah lama gak nikmatin k0ntol mas..”,
“Yuni juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali mau yg dari laki laki, hehe”,
“hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yg ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dgn nyaman.
Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi.
“Aduuh, mas Kiki masih mau lagi?”,
“Gak tau tuh, Tasya sama Yuni masih mau lagi gak?”,
“Ayo mas, dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu, Entah Kenapa Sampai malam pun Tasya dan Yuni terus menikmati penis besarku, juga cairan Spermaku.
Sungguh pilihan yg tepat untuk tinggal didesa ini, aku bisa menikmati dua janda sekaligus, tubuh montok dan mulus mereka, juga air susu segar yg kini jadi minuman favoritku.
Posting Komentar