Malam jumat pukul 22.00 gue asyik membaca buku stensilan di tempat tidur, plus buku bergambar porno yang telah beberapa kali gue pelototin bolak balik. . Maklumlah saat itu lagi musim-musimnya buku –buku begituan. Sebagai anak dalam masa puber, gue Lagi doyan membaca hal berbau porno. Buku-buku porno itu gue pinjam dari teman sekolah. Biasanya buku itu secara bergantian berputar tiap hari diantara teman-teman.
Lagi asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Kemudian muncul kakak kandung gue satu-satunya. Namanya Mela. Kak Mela begitu gue memanggilnya. usia kak Mela terpaut 4 tahun dari gue. Sekarang dia sedang kuliah di semester 3.
Gue buru-buru menyembunyikan buku porno di bawah bantal. Sambil berharap kak Mela tidak mengetahui apa yang gue baca tadi.
“fan., anterin kakak beli nasi goreng”
‘males ah”
Beginilah kebiasaan kak Mela. Sering banget ngerasa lapar kalo uda malem. Ujung-ujungnya gue suruh nganterin ke depan buat beli nasi goreng, atau kadang beli sate, pecel lele atau yang lainnya..
“ayo dong fan. Kakak Lapar nih”
“sendirian aja kenapa. Lagi males nih”
“jangan gitu dong fan. Beneran lapar nih.”
“makanya jangan biasain makan malam. Body udah gemuk juga masih makan malam-malam. Lama-lama juga kayak si atun”
“ini bukan gemuk tahu. Ini namanya seksi. Sok tahu lu anak kecil”
Hehehe…kak Mela memang tidak gemuk, Meskipun dia juga tidak langsing. Kak Mela terbilang montok.. wajar aja sih kalo dia mengatakan dirinya seksi. Karena memang sangat menarik di pandang.
“ayo ah…” kak Mela menarik lengan gue. karena gue memang lagi males. Gue bertahan aja di kasur. Tapi apa daya tarikan kak Mela membuat posisi tubuh gue bergerak. Dan yang gue takutkan dari tadi ternyata menjadi kenyataan.
“wah, apaan tuh fan” mata kak Mela tertuju ke buku porno yang tadi gue baca. Ketika dia akan mengambilnya. Gue buru-buru mengamankan.
“wah parah lu fan…coba lihat”
“apaan sih kakak nih”
“gue bilangin mama lu”
“bilang aja mama. Emang buku apaan ini. Orang komik kura-kura ninja” gue berkilah.
:”jangan ngibul lu fan orang gambar telanjang gitu”
“kura-kura ninja tahu…”
“bener ye kura-kura ninja. Gue bilangin mama nih.. mah……”
Oppss….. gue buru-buru membekap mulut kak Mela. “jahat banget sih” semprot gue
Kak Mela berusaha membuka dekapan telapak tangan gue, hingga ia terdengar eghhhh…eghhhh.
“jangan bilang mama”pintaku,
Setelah dia menggangguk. Baru gue buka lengan dari mulutnya.
“janji lu kak”
sebagai upah tutup mulut. Saat itu gue pun bersedia mengantarkannya membeli nasi goreng kedepan.
Eh Dasar sial, setelah beli nasi goreng. Kak Mela malah menyantap nasi gorengnya di kamarku. Memang ada untungnya, Gue jadi ikut nimbrung makan nasi goreng. Tapi kan lebih baik kalo gak Mela buru-buru pergi. Dan yang bikin keki.lagi, selagi makan Kak Mela terus menginterogasi gue tentang buku itu. setelah acara makan selesai kak Mela malah ingin melihatnya “coba lihat dong buku yang tadi.”
“anak cewek nggak boleh”
“siapa bilang”
Dengan modal ancaman akan melaporkannya ke nyokap, gue pun terpaksa memberikannya. Kak Mela sendiri lebih tertarik dengan buku bergambar porno. Kami pun membuka buku itu bersama-sama di tempat tidur.
“gila kontolnya gede banget nih negro”cetus kak Mela.
“ceweknya juga seksi kak. Lihat aja toket nya bagus banget” aku menimpali
Kak Mela berlama-lama ketika ada gambar ngentot bareng-bareng. Satu cewek di keroyok lima cowok bule. Kontol kontol bule itu masing-masing masuh ke memek, dubur, dan mulut. Sementara dua kontol lagi di pegang oleh tangan kanan dan kiri. Entah apalah yang sedang ada di pikiran kak Mela. Aku yang juga ikut menikmati gambar itu bersama. Sesekali melirik kak Mela. Tidak hanya wajahnya. Tapi juga bokong, body dan toket.
“kontol lu berapa senti fan”
“gak pernah di ukur”
gue bangkit dari tempat tidur. Turun ke lantai dan mengambil penggaris di dalam tas sekolah yang tergatung di dinding. Setelah itu aku pelorotkan celana kolor dan mengukur kontolku dengan penggaris.
“gila lu yeh……” kak Mela kaget dengan aksi gue yang mengukur kontol di hadapannya.
“16 senti” sambil cengengesan gue melaporkan. Setelah itu gue kembali ke pembaringan, tapi dengan penampilan beda, yaitu celana pendek dan celana dalam tidak gue pakai lagi.
“pake celananya”
Aku tidak menuruti. Bahkan kontol yang tidak juga turun itu gue tempelin di bokong ka Mela. Kini posisi gue sudah menindih kak Mela yang sedang tengkureb.
“fan gila lu fan. Lepasin –lepasin…”
Gue tidak mempedulikan omongannya. Ku gesek gesekan kontolku ke bokongnya yang memakai celana short. Sementara tangan gue meremas remas toket kak Mela dari belakang. Mulut gue bergerilya ke selitaran leher dan kepala kak Mela.
Kak Mela meronta-ronta. Tapi gue berhasil menguasainya. Tanganya gue pengan erat, sambil kontol terus mengesek bokong nungging kakak gue.
“fan….lepasin…lepasin….”
“kak Mela… please “
“fan …., jangan entot kakak. Jangan fan…”
Gue yakinkan kak Mela, bahwa gue tidak akan ngentot memeknya. Gue Cuma ingin mengesek-gesekan kontol supaya orgasme. Rupanya kak Mela mengerti. Dia pun membiarkan tubuhnya jadi obyek birahi gue. bahkan ketika gue menggankat t shirt dan membongkar bhnya ia tidak menolak lagi. Penolakan terjadi ketika gue berusaha membuka celananya.
“jangan. Ntar ketahuan”
“mama papa paling tidur kecapean habis maen”
“sok tahu lu”
“mama sama papa kalo maen hot banget”
“emang lu tahu”
“pernah liat sekali. Waktu siang siang. Pintu kamarnya ke buka sedikit. Yah udah gue nonton sampe kelar”.
Kak Mela mencubit dikit “kakak juga pernah dengar waktu mereka maen di kamar mandi. Suara mama sampe ngegerit-jerit. Tapi udah itu udah lama. Waktu kakak Mela smp”
Kami pun tertawa bersama tapi pelan. Akhirnya kak Mela mau membuka celananya. Kemudian kaos dan bh, sehingga menyisakan cd warna putih doang. Tapi kak Mela meminta gue untuk mengunci pintu kamar dulu.
“janji lu fan, jangan entot kakak. Nggak boleh”
Aku mengangguk. Maka mulailah aku beraksi menikmat tubuh kakak gue sendiri. Mulai dari menindih. Menciumi leher sampe menjilati teteknya, sementara kontolku terus bergerak menggesekan ke bagian-bagian tubuhnya supaya gue orgasme.
Hal yang paling menggagetkan adalah ketika gue terus menggsek dan menggisap teteknya, kak Mela mendesis sambil menyebut nama pacarnya. Gue sempat terhenti sesaat, namun tidak lama, karena birahi gue terus bergolak. Dan pada akhirnya sperma gue muncrat juga. Croott….crott…..crot……oghh…oghhhh……jadilah sperma gue berceeran di celana dalam dan perut kak Mela dan menempel di perut gue juga.
:”sudah keluar kak”kata gue senyum senang.
Untuk membersihkan sperma yang tumpah dimana-mana, terpaksalah kaos gue yang jadi tumbalnya.
“gila lu fan, banyak banget” kak Mela memperhatikan celana dalamnya yang di lumuri sperma. Akhirnya iapun membuka sang cd. Wow……….kak Mela akhirnya telanjang bulat di hadapanku. Aku sempat terpada melihat memek di tumbuhi jembut tebal. Memang tebal banget jembut kak Mela. Luar biasa. Tubuh polos kak Mela sangat seksi. Lebih seksi dari pada cewek cewek bule pemeran film bokep atau gambar cewek telanjang yang pernah gue lihat.
“gara-gara lu nih. Bikin repot aja” gumamnya . setelah itu ia membantingkan tubuhnya telentang di kasur. lalu tangannya meraih tangan gue. membimbing jari jemari gue meraih memeknya. kemudian memainkan jari tengahku di bibir memeknya serta sesekali memasukan ke klitoris. Ketika gerakan jari gue berjalan sendiri, kak Mela melepaskan pegangannya. Kedua tanganya meremas payudaranya sendiri, sementara gue bekerja dengan jari-jemari di memek.
Ogghhhh……..terus….fan……terus,,,,,,,iya..begitu………oww….ow…
lagi….fan…..oghhh….enak…..gatel….gatel….enakkkkk…….
Benar-benar pemandangan hot yang tidak pernah gue perkirakan sebelumnya. Apalagi ketika kak Mela memainkan lidahnya seakan memberi tanda agar gue menjilat. Tanpa pikir panjang gue pun menjilat memeknya. namun sebelum itu gue sedikit kaget ketika jari yang baru saja menari-nari di memek kak Mela berubah bentuknya, jari gue melepuh, seperti habis kena sabut cuci, atau seperti kedingininan. Misteri jari yang di masukan ke memek hingga melepuh itu sampai kini membuat tanda Tanya besar sampai kini; zat apa yang terkandung di lubang memek hingga membuat jari melepuh begini. Ternyata bukan hanya memek kakak gue, di lain waktu ketika gue lakuin kepada memekk cewek gue juga terjadi sama.
Oghhhh….fan….oghhhh………enak…….oghhhh….
Kak Mela akhirnya bisa mencapai orgsme dengan lidah gue. Oghhh…..ooooooooooghhh……egh… egh….. kakak sampe fan………desahnya
Gue yang sudah sejak tadi tadi terangsang lagi langsung menindihnya. Kemudian menggesek-gesekan kontol gue ke memeknya. kak Mela sempat mengingatkan kembali agar gue tidak memasukan kontol gue ke memeknya. tidak masalah . toh yang beginian juga sudah lebih dari enak. Namun kadang-kadang memang kurang kendali. Hingga hampir saja masuk ketika gue melakukan gerakan maju atau dorong..
Pengalaman birahi semakin panas ketika kak Mela menyepong kontol dengan posisi gue duduk sambil tangan gue bekerja di toket. Nikmat sekali ternyata kontol gue di isep kaya gini.
Ketika mau muncrat, gue sempat memberi tanda. Kak Mela melepaskan isapan, lalu ia tetelang ngangkang dan mejembreng memeknya. Belahan memek warna merah menganga siap menerima rudal gue. Tapi tidak karena kak Mela kemudian berkata “tumpahin di sini fan, jangan di masukin”.
Gue paham maksudnya. Maka ketika gue orgasme, gue semprotkan sperma ke memeknya . Crot…..crot…..crot……
Tumpahlah sperma gue. sebagian masuk belepotan di dalam daging merah, dan sebagian lagi belepotan di sekitar jembut kak Mela.
Aku dan kak Mela berpelukan. Kak Mela tidur di kamar gue tanpa ada kecurigaan dari bokap nyokap. Begitulah malam panas dengan kak Mela.
Aku dan kak Mela jadi semakin akrab. Bahkan kak Mela secara terus terang bahwa dirinya sudah sering ngentot dengan pacarnya. Gue sendiri sering minta acara mesum seperti malam itu.. terutama ketika kak Mela minta bantuan, gue minta syarat agar upahnya service birahi. Tapi gue tetap tidak sampe memasukan kontol ke memeknya. hingga pada suatu saat **.
Pada malam sabtu ketika bokap nyokap tidak ada dirumah untuk acara jalan-jalan berdua. Katanya sih bulan madu kedua. Gue dapat merasakan yang namanya ngentot. Memek.
Ceitanya begini.
Malam itu gue berniat banget akan melakukan mesum dengan kak Mela. Tapi gue dongkol banget karena Ketika kak Mela pulang ke rumah malah membawa temannya, bahkan dia akan menginap disini. namanya santi, teman kuliahnya. Santi adalah teman baik kak Mela, sudah sering dia maen kerumah, makanya gue sudah cukup akrab dengan santi.
Sambil cemberut gue nonton tv. Jika kak Mela dan santi bertanya, gue males-malesan menjawabnya. Martabak telor yang di bawah kak Mela pun tidak selera ku santap. Kak Mela malah senyum-senyum aja melihat kelakuan gue begini sambil melahap martabak bawaanya.
“adek lu jutek banget sih” kata santi.
“tahu, salah makan kali”
“apa mungkin sakit , lihat aja tuh wajahnya pucat gitu”
“burungnya kali yang sakit hehehe…..”
Jadilah dua cewek cantik itu menggoda terus menerus. Saling melempar kata dengan obyek penderitanya adalah gue yang lagi sange.
“mau pipis duluah” kata santi ngeloyor ke belakang. Santi sudah tidak asing lagi dengan rumah ini. Jadi tidak perlu minta di antar seperti layaknya tamu baru.
“kakak ngapain sih bawa santi nginep segala”
“lah, emang kenapa” jawab kak Mela enteng
Gue terus marahin kak Mela. Sementara kakak gue tidak begitu peduli. Dia malah cengar –cengir saja menanggapiya
Bener juga memang, tidak ada salahnya teman teman nya pada nginep. Tapi masalahnya kan gue pengen berbuat mesum sama kak Mela.
“Mela pinjem kaos buat tidur dong. Sekalian celana pendeknya” ujar santi dari belakang. gue kaget karena ketika santi berjalan tidak mengenakan sehelani benang pun alias telanjang. Pakaian yang dia kenakan semula kini dalam genggaman tanganya. Busyet deh, tubuh santi bagus banget. Langsing.. Payudara besar menggantung. Kulit putih. Warna hitam terlihat ketika melihat ke bagian bawah. Yah jembutnya.
“udah lu tidur telanjang aja gitu” kata kak Mela “tuh, irfan aja doyann ngeliatin terus”
Gue yang masih tidak percaya dengan pemandangan di depan segera mengalihkan pandangan ketika mendengar ucapan kak Mela begitu.
Lagi kedua cewek itu cekikian menggoda. Gue yang lagi jaim pura-pura nonton tv saja. Dan tiba-tiba santi mendekat
“gue tidur di kamar lu ya fan” bisik santi di telinga. Santi lalu duduk di pangkuan gue. dia menciumi wajah dan leher gue. toketnya di gesek-gesekan ke dada gue. gue terangsang banget. Tapi tetap saja berlaga jual mahal.
Terus santi mendekati gue “gue udah tahu semua kelakuan lu sama Mela. Makanya gue juga mau ikutan” lagi santi berbisik. Gue lirik kak Mela, dia Cuma senyum-senyum. santi Kemudian dia membuka kaos oblong gue. di bangunkan gue dari kursi. Kemudian dia membuka celana gue hingga bugil.
“kontol adek lu keras banget nih” santi langsung mengulum kontol gue.
Aggghh… aghh… gue mendesis nikmat. Dan akhirnya gue pun larut dalam permainan santi.
“ajak gue ke kamar . Gue pengen banget ngentot” bisik santi.
Gue menggiring santi ke kamar. Sesampainya disana gue terus di serang bertubu-tubi oleh birahi santi di atas kasur. Ketika santi ingin memasukan kontol gue ke memeknya, tiba-tiba kak Mela.
“eh…tunggu…tunggu…dasar udah pada gatel lu pada…”
“gila luh san, gue udah berapa bulan gak ngentot. Lah kalo lu, baru juga berapa jam yang lalu ngentot”.
Kak Mela nyengir kuda. Dasar memang nih gue punya kakak kayak gini.
“ok ok. Gue paham deh.. …gini loh fan.” Kak Mela lalu mengultimatum gue agar tidak lagi minta berbuat mesum dengannya. Katanya sengaja di bawain santi biar gue dapat saluran buat ngentot. Tapi kalo gue sekarang nggak bisa janji. Acara ngentot ini akan di batalkan. Dengan berat hati gue menyetujui. Tak apalah. Gue kan pengen ngerasaain yang namanya ngentot memek. Karena kak Mela tidak pernah memberikan memeknya di masukin kontol gue.
Begitulah akhirnya gue dan santi ngentot di kamar. Sementara kak Mela jadi penonton saja.
Santi sangat berpengalaman. Entah sudah berapa banyak jam terbangya hingga ia begitu mahir memuaskan nafsu gue.. Dalam permainan itu gue dan santi bisa orgasme dua kali. Sebelum akhirnya istirahat nonton tv lagi.
Jam satu malam kak Mela sudah nguap. Dia pun pergi tidur ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Gue yang sudah datang lagi hornynya mengajak santi untuk menutup malam dengan satu permainan lagi. Tapi ternyata santi punya rencana lain. Dia ingin melakukan bertiga bersama kak Mela. Bla…bla…bla…ia menyatakan maksudnya. Gue pun setuju.
Santi mengeluarkan selembar dasi almamater dari dalam tas. Kami pun masuk dalam keadaan bugil. Di dalam kamar kak Mela ternyata sudah tidur pulas.
“lihat kakak lu tuh kecapean. Berapa ronde tadi dia ngentot”
Gue diarahkan santi untuk memegang tangan kak Mela. Dengan beberapa gerakan saja tangan kak Mela sudah terikat ke atas dengan dasi. Kak Mela terbangun dan kaget melihat tangannya sudah terikat.
“hei Apa-apan sih. Santi… Irfan… lepasin”.
“tenang aja Mel….gue pengen buat lu orgasme….”jawab santi pelan.“Ayo fan kita kerja”
Santi melepas bagian bawah pakaian kak Mela. Celana short dan cd di lemparkan jauh. Sementara gue kebagian melepas kaos dan bh nya. Hingga kak Mela sudah telanjang bulat dalam keadaan terikat.
“waw memek lu bagus banget. Pantesan cowok lu doyan”
Santi langsung menjilati memek kak Mela. Sementara gue dapat bagian toket. Sesekali kami bergantian. Menggarap kak Mela. Kak Mela ternyata juga bisa menikmati. Ketika santi memberikan memeknya. kak Mela sangat rakus menjilati. Begitu juga ketika gue sodorin kontol. Kak Mela juga tidak menolak. Kak Mela akhirnya orgasme dengan jilatan lidah santi dengan tangan terikat.. ikatan dasi kak santi di lepas ketika permainan semakin panas bertiga. Santi orgasme dengan jilatan lidah kak Mela. Sementara gue orgasme di dalam memek santi.
Posting Komentar